"You know the truth about used CFL and Fluorescent bulbs. In fact, Millions of dollars are being wasted each year. Old Fluorescent bulbs and CFL bulbs are discarded everyday as waste. In a way, this is also hazardous for the environment due to the mercury content inside the tubes. But, luckily, though you would wonder, these burnt-out CFL and fluorescent bulbs are still re-usable and can be relight with a simple arrangement. This has been tested, succeeded and practically being used."
Pada kesempatan ini saya akan menguraikan bagaimana cara memanfaatkan tabung lampu neon yang sudah tidak terpakai, atau kalau kita berpikir ala orang awam bahwasannya tabung tersebut dikatakan mati. Adapun tabung neon yang saya maksud adalah tabung neon model jadul dan tabung neon hemat energi yang berbentuk jari, spiral dll. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh gambar beberapa tabung neon tsb. di bawah ini :
Sebuah tabung lampu neon masih bisa dikatakan baik/bagus apabila memenuhi syarat sbb :
1. Masih utuh / tidak pecah kacanya / tidak bocor.
2. Gasnya masih cukup untuk menyala.
3. Filamen / kawat pijar untuk start belum putus.
Bengkel2 lampu neon yang menjamur di pinggir jalan membutuhkan 3 syarat tsb. untuk menghidupkan kembali (rekondisi) lampu neon yang sudah rusak. Apabila syarat no 3 tidak terpenuhi maka mereka akan menganggap itu sebagai sampah kaca/beling yang lebih baik dibuang saja. Namun sebenarnya tabung dengan syarat no 1+2 yang dibuang tersebut masih bisa kita gunakan kembali untuk penerangan malam seperti lampu neon biasa yang masih berfungsi.
Ada beberapa cara untuk memanfaatkan / menyalakan kembali tabung neon yang sudah putus kawat pijar startnya. Caranya :
A. Dipasang pada ballast yang cara kerjanya memakai metode instant-start.
Jenis ballast seperti ini kurang umum dijual di sekitar kita (Indonesia). Kalaupun ada kita harus mengeluarkan biaya membelinya jika tidak bisa merakit sendiri. Contoh gambar instant-start ballast :B. Dipasang pada inverter neon dc.
Alat ini dijual di toko elektronik dalam bentuk kit, tinggal dihubungkan ke tabung neon dan butuh tegangan dari adaptor atau aki 12 volt. Contoh gambar :Atau kalau ingin merakit sendiri berikut contoh skemanya :
C. Menggunakan ballast elektronik rakitan.
Skemanya ada di bawah ini. Saya pernahmerakitnya tapi hasilnya kurang stabil nyalanya. Mungkin pembaca punya cara untuk
memodifikasi skema ini sehingga stabil nyalanya :
D. Menggunakan ballast elektronik + trafo.
Untuk cara ini kita mencoba merakitnya sendiri, karena tidak dijual di toko.Bahan-bahan :
(gunakan bahan2 bekas saja untuk menghemat biaya)
1. Ballast elektronik (mesin neon) yang masih bagus. Contoh gambar :
(Saya menggunakan merk Phi****ps dan D*p ukuran 18-23 watt jenis 3U (jari). Merk dan tipe
lain saya belum pernah mencobanya.)
2. Trafo minimal 12v CT . Contoh gambar :
3. Tabung neon yang minimal memenuhi 2 syarat (baca penjelasan di awal artikel). Contoh gambar :
4. Bahan pendukung seperti kabel, jepit buaya, timah, casing dsb.
Langkah2 pembuatannya :
1. Pastikan/cek mesin neon dalam kondisi bagus. Untuk pengecekan ini dapat menggunakan tabung neon yang memenuhi 3 syarat (baca penjelasan syarat2 di awal artikel). Ilustrasi :
Figure 1 : Test CFL ballast with good fluorescent lamp glass tube
Dari ilustrasi terlihat 4 terminal dari mesin neon dihubungkan ke 4 kawat tabung neon. Dapat dihubungkan secara langsung atau bisa juga dihubungkan lewat 4 potong kabel. Bila dalam kondisi seperti ini, setelah dihubungkan ke listrik PLN lampunya menyala, berarti mesin neon tersebut masih bagus.
Pastikan/cek juga bahwa trafo masih dalam keaadaan baik. Untuk cara mengecek trafo silakan googling sendiri.
2. Sambungkan 2 terminal voltase dari mesin neon ke terminal 12v-12v pada trafo CT. Ilustrasi :
Figure 2 : If CFL ballast is OK then connect it to a transformer
Detilnya :
Pasang di titik A dan D seperti gambar diatas. Gambar diatas hanya ilustrasi, susunannya tidak harus seperti itu tapi harus kita lihat/lacak jalur tembaga di PCBnya.
Karena masih banyak yang bingung, begini :
Pada ilustrasi diatas kapasitor starter terpasang di kaki 2 - 3. Jadi yang dihubungkan ke trafo adalah kaki 1 - 4. Kalau masih bingung juga pakai cara coba2 saja :
1 - 3, 1 - 4, 2 - 3 dan 2 - 4. Pasti ketemu kok :)
3. Ambil tabung neon mati (putus filamennya). Gabungkan 2 kawat pada masing2 kutub tabung neon. Sebenarnya 1 kawat untuk masing2 kutub sudah cukup untuk menyalakan tabung tersebut. Ilustrasi :
Figure 3 : Take another fluorescent lamp glass tube with broken filament inside.
4. Sambungkan 2 kawat tabung neon dari hasil langkah 3, ke 0v dan 220v(240v) dari trafo CT. Ilustrasi :
Figure 4 : Connect transformer to fluorescent lamp glass tube with broken filament inside.
Setelah ke-4 langkah tsb., hasilnya seperti ilustrasi berikut ini :
Figure 5 : Final connection show below. In normal condition the broken filament fluorescent lamp glass tube still can glow like normal lamp.
Kalau semuanya berjalan normal maka setelah dihubungkan ke listrik PLN lampu tsb. akan menyala walau filamen-start yang ada didalamnya sudah putus.
Jadi keuntungannya (benefit) adalah :
1. Dapat menyalakan tabung neon mati (putus di salah satu atau semua kawat filamen
startnya).
2. Penggunaan listrik lebih hemat (silakan ukur dengan ampere meter).
3. Ballast lebih awet (silakan cek kapasitor mylar, warna hijaunya tidak berubah/tidak hangus).
Prinsip Kerja :
Switching tegangan tinggi di mesin neon dinaikkan lagi voltasenya melalui trafo yang bekerja secara step-up. Hasilnya berupa kenaikan voltase yang sanggup menyalakan tabung neon. Untuk voltasenya sendiri s/d berapa volt saya belum mempunyai angka yang akurat. Dengan asumsi besar arus yang sama, semakin tinggi voltase yang diberikan ke tabung neon semakin cepat pula membakar/menghabiskan gas didalamnya. Ini bisa dibuktikan dengan mengganti trafo biasa dengan trafo plyback TV. Tapi untuk keperluan sehari-hari trafo biasa sudah cukup dan tidak boros menghabiskan gas dalam tabung neon.
Figure 6 : Real Pic
Kita jajal dengan tabung besar coba :
Ngangkat juga walau tidak maksimal :)
Aplikasi :
Trafo besarpun boleh dipakai :
Juni 2019-->[
4 tabung bekas diparalel. Pada saat start arus listrik akan memilih2 dulu mana tabung yang paling banyak sisa gasnya, saat proses ini berlangsung 2 atau lebih tabung akan menyala redup. Setelah beberapa saat arus listrik secara otomatis akan lewat melalui tabung yang paling banyak gasnya sehingga hasil akhirnya hanya satu tabung yang menyala terang seperti gambar berikut :
Proses itu akan diulang terus menerus sampai semua tabung tsb gasnya habis satu persatu. Dengan teknik seperti ini maka frekwensi penggantian tabung akan semakin jarang. Penulis sudah memakai mesin neon+trafo 3A seperti gambar diatas selama +/- 4.5 tahun dan mesin+trafo tsb masih berfungsi normal.
]<--Juni 2019
Versi "telanjang", dari seorang teman di FB :
Persediaan, sudah dicek menyala ok :
Kalau "sampah" saja masih bisa dipakai kenapa musti beli yang baru???
Beberapa ide casing :
Selamat mencoba!
Try and enjoy it!
=======================================================================
[7-Jan-2017]
VIDEO
2 Tabung Sekarat : https://www.youtube.com/watch?v=SfL_EQdWSl0
Para Tabung Sekarat : https://www.youtube.com/watch?v=As4Y99ig-S0
=======================================================================
Komen : a. Benar, oleh karena itu disarankan memakai bahan bekas.
b. Kalau kita memakai neon biasa boleh jadi mesinnya kurang awet. Dengan
sistim D kita tinggal mengganti kacanya saja dengan cara yang sangat praktis
karena memakai kabel dan japitan buaya. Juga diterangkan bahwa mesin neon
lebih awet. Untuk model casing dll. mungkin pembaca punya ide yang lebih
baik, silakan berkreasi.
c. Kalau alat ini diproduksi masal mungkin akan menekan biaya pembuatannya.
Kalau dipakai di satu RT, satu desa....satu negara, boleh jadi impor tabung kaca
akan menurun, karena kita memanfaatkan "gas" yang ada dalam tabung kaca
semaksimal mungkin. Selain itu diterangkan diatas bahwa penggunaan listrik
lebih hemat.
Intinya : - Hemat tabung : mengurangi frekwensi membeli tabung kaca baru.
- Ramah lingkungan : mengurangi sampah kaca/beling dan zat mercury yang
berbahaya bagi lingkungan.
- Hemat energi : pemakaian daya listrik lebih rendah.
2. Mesin neon memakai merk apa?
Komen : Saya menggunakan merk Phi****ps dan D*p ukuran 18-23 watt jenis 3U (jari).
3. Trafo Step Up / Step Down?
Komen : Itu trafo step down biasa yang banyak dijual di pasar. Tapi karena arahnya kita
balik maka fungsinya jadi step up :)
4. Kalo tabungnya menghitam apa masih bisa di hidupkan tu tabung TL nya?
Komen : Alat dalam artikel ini semuanya OK, tidak terpengaruh warna hitam/gosong dll.
Yang penting memenuhi syarat minimal 2 :
1. Masih utuh / tidak pecah kacanya / tidak bocor.
2. Gasnya masih cukup untuk menyala.
5. Cara mengetahui gas neon masih cukup gimana om?
Komen : Caranya kita pasang pada salah satu alat diatas (A s/d D). Kalo masih mau
menyala terang itu artinya gasnya masih bagus. Urutan gas mulai dari penuh s/d
habis dilihat dari nyala lampunya adalah : terang - agak terang - redup - sangat
redup dan ada sinar ungu (violet) - mati. Bisa juga dari redup langsung ke mati.
Ganti saja tabung kacanya kalau sudah terlihat redup sinarnya.
6. Trafonya berapa ampere?
Komen : Minimal 500mA
7. Tabung neon yg rusak/putus filamen di semua kutubnya mana mungkin bisa menyala, bagaimana start-nya?
Komen : Mungkin. Startnya dengan teknik yg disebut instant-start, bisa dipelajari di :
https://en.wikipedia.org/wiki/Electrical_ballast
atau ini http://www.saifulcomelektronik.com/2015/06/mengganti-kedua-filamen-lampu-neon-yang-putus-dengan-kumparan-ferit.html
8. Pake trafo non-ct 0 - 12v apa bisa?
Komen : Mungkin bisa. Saya sudah lupa dulu waktu experiment apakah sempat memakai
trafo non-ct 0-12v ato tidak. Silakan dicoba2.
9. Kontruksi dalam foto bahaya (setrum telanjang).
Komen : Benar, karena itu silakan berkreasi sendiri sedemikian rupa sehingga semuanya
tertutup rapat.
10. Kenapa masih pake flourescent? Lebih hemat listrik pake LED...
Komen : Artikel disini khusus membahas flourescent :)
11. Memang nyala tapi redup, mengapa begitu?
Komen : a. Coba pakai merk dan jenis mesin seperti yang saya anjurkan diatas. Merk dan
jenis lain saya belum pernah mencoba.
b. Coba ganti trafonya minimal 1A.
c. Coba ganti tabungnya, mungkin tabung yang tadi gasnya sudah mulai habis.
d. Kalau dibandingkan dengan sistem aslinya / sistem standarnya jelas sistem
mesin+trafo kalah terang. Ini hanya trik menghidupkan kembali/mengambil
manfaat dari barang yang sudah dianggap sampah.
e. Kalau kita merasa cocok dengan sistem mesin+trafo tapi masih dirasa
kurang terang sinarnya, ya dipasang saja di tempat yang kurang penting
misalnya di dapur, pojok luar rumah bagian belakang dsb.
12. Sudah dirakit dengan bahan yang dianjurkan tetapi tidak bisa menyala. Semua
bahan sudah dicek OK.
Komen : a. Coba ganti trafonya minimal 1A.
b. Coba ganti dengan merk trafo yg lain. Tidak semua trafo ukuran s/d 1A dapat
bekerja dengan sistim ini. Mengapa begitu? entahlah. Kalau trafo diatas 1A
rata-rata bisa bekerja dengan sistim ini.
facebook : https://www.facebook.com/profile.php?id=100010472655204
KEYWORD :
How to re-light a burnt-out CFL bulb
The burnt out CFL bulbs can be reused
CFL hack
lampu neon mati nyala lagi dengan trafo
tabung neon mati nyala lagi dengan trafo
servis sendiri lampu neon
Other way :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=137993206559767&set=a.134703830222038.1073741828.100010472655204&type=3&theater
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=137794876579600&set=a.134703830222038.1073741828.100010472655204&type=3&theater
http://www.saifulcomelektronik.com/2015/06/mengganti-kedua-filamen-lampu-neon-yang-putus-dengan-kumparan-ferit.html
Terpantau sukses menyala :
Successful re-light again :
https://www.youtube.com/watch?v=CQtEA1GAHAU
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=446391432231037&set=a.356522807884567.1073741829.100005805512417&type=3&theater
https://www.facebook.com/groups/teknisielektronik/permalink/957415314315246/?comment_id=957418674314910&reply_comment_id=957464000977044&offset=0&total_comments=9&ref=notif¬if_t=group_comment
Switching tegangan tinggi di mesin neon dinaikkan lagi voltasenya melalui trafo yang bekerja secara step-up. Hasilnya berupa kenaikan voltase yang sanggup menyalakan tabung neon. Untuk voltasenya sendiri s/d berapa volt saya belum mempunyai angka yang akurat. Dengan asumsi besar arus yang sama, semakin tinggi voltase yang diberikan ke tabung neon semakin cepat pula membakar/menghabiskan gas didalamnya. Ini bisa dibuktikan dengan mengganti trafo biasa dengan trafo plyback TV. Tapi untuk keperluan sehari-hari trafo biasa sudah cukup dan tidak boros menghabiskan gas dalam tabung neon.
Figure 6 : Real Pic
Ngangkat juga walau tidak maksimal :)
Aplikasi :
Trafo besarpun boleh dipakai :
Juni 2019-->[
4 tabung bekas diparalel. Pada saat start arus listrik akan memilih2 dulu mana tabung yang paling banyak sisa gasnya, saat proses ini berlangsung 2 atau lebih tabung akan menyala redup. Setelah beberapa saat arus listrik secara otomatis akan lewat melalui tabung yang paling banyak gasnya sehingga hasil akhirnya hanya satu tabung yang menyala terang seperti gambar berikut :
Proses itu akan diulang terus menerus sampai semua tabung tsb gasnya habis satu persatu. Dengan teknik seperti ini maka frekwensi penggantian tabung akan semakin jarang. Penulis sudah memakai mesin neon+trafo 3A seperti gambar diatas selama +/- 4.5 tahun dan mesin+trafo tsb masih berfungsi normal.
]<--Juni 2019
Versi "telanjang", dari seorang teman di FB :
Persediaan, sudah dicek menyala ok :
Kalau "sampah" saja masih bisa dipakai kenapa musti beli yang baru???
Beberapa ide casing :
Ringkasan :
Try and enjoy it!
=======================================================================
[7-Jan-2017]
VIDEO
2 Tabung Sekarat : https://www.youtube.com/watch?v=SfL_EQdWSl0
Para Tabung Sekarat : https://www.youtube.com/watch?v=As4Y99ig-S0
=======================================================================
Komen Atas Pertanyaan dan Pernyataan :
( FAQ )
1. Trafo mahal, mending beli tabung kacanya.Komen : a. Benar, oleh karena itu disarankan memakai bahan bekas.
b. Kalau kita memakai neon biasa boleh jadi mesinnya kurang awet. Dengan
sistim D kita tinggal mengganti kacanya saja dengan cara yang sangat praktis
karena memakai kabel dan japitan buaya. Juga diterangkan bahwa mesin neon
lebih awet. Untuk model casing dll. mungkin pembaca punya ide yang lebih
baik, silakan berkreasi.
c. Kalau alat ini diproduksi masal mungkin akan menekan biaya pembuatannya.
Kalau dipakai di satu RT, satu desa....satu negara, boleh jadi impor tabung kaca
akan menurun, karena kita memanfaatkan "gas" yang ada dalam tabung kaca
semaksimal mungkin. Selain itu diterangkan diatas bahwa penggunaan listrik
lebih hemat.
Intinya : - Hemat tabung : mengurangi frekwensi membeli tabung kaca baru.
- Ramah lingkungan : mengurangi sampah kaca/beling dan zat mercury yang
berbahaya bagi lingkungan.
- Hemat energi : pemakaian daya listrik lebih rendah.
2. Mesin neon memakai merk apa?
Komen : Saya menggunakan merk Phi****ps dan D*p ukuran 18-23 watt jenis 3U (jari).
3. Trafo Step Up / Step Down?
Komen : Itu trafo step down biasa yang banyak dijual di pasar. Tapi karena arahnya kita
balik maka fungsinya jadi step up :)
4. Kalo tabungnya menghitam apa masih bisa di hidupkan tu tabung TL nya?
Komen : Alat dalam artikel ini semuanya OK, tidak terpengaruh warna hitam/gosong dll.
Yang penting memenuhi syarat minimal 2 :
1. Masih utuh / tidak pecah kacanya / tidak bocor.
2. Gasnya masih cukup untuk menyala.
5. Cara mengetahui gas neon masih cukup gimana om?
Komen : Caranya kita pasang pada salah satu alat diatas (A s/d D). Kalo masih mau
menyala terang itu artinya gasnya masih bagus. Urutan gas mulai dari penuh s/d
habis dilihat dari nyala lampunya adalah : terang - agak terang - redup - sangat
redup dan ada sinar ungu (violet) - mati. Bisa juga dari redup langsung ke mati.
Ganti saja tabung kacanya kalau sudah terlihat redup sinarnya.
6. Trafonya berapa ampere?
Komen : Minimal 500mA
7. Tabung neon yg rusak/putus filamen di semua kutubnya mana mungkin bisa menyala, bagaimana start-nya?
Komen : Mungkin. Startnya dengan teknik yg disebut instant-start, bisa dipelajari di :
https://en.wikipedia.org/wiki/Electrical_ballast
atau ini http://www.saifulcomelektronik.com/2015/06/mengganti-kedua-filamen-lampu-neon-yang-putus-dengan-kumparan-ferit.html
8. Pake trafo non-ct 0 - 12v apa bisa?
Komen : Mungkin bisa. Saya sudah lupa dulu waktu experiment apakah sempat memakai
trafo non-ct 0-12v ato tidak. Silakan dicoba2.
9. Kontruksi dalam foto bahaya (setrum telanjang).
Komen : Benar, karena itu silakan berkreasi sendiri sedemikian rupa sehingga semuanya
tertutup rapat.
10. Kenapa masih pake flourescent? Lebih hemat listrik pake LED...
Komen : Artikel disini khusus membahas flourescent :)
11. Memang nyala tapi redup, mengapa begitu?
Komen : a. Coba pakai merk dan jenis mesin seperti yang saya anjurkan diatas. Merk dan
jenis lain saya belum pernah mencoba.
b. Coba ganti trafonya minimal 1A.
c. Coba ganti tabungnya, mungkin tabung yang tadi gasnya sudah mulai habis.
d. Kalau dibandingkan dengan sistem aslinya / sistem standarnya jelas sistem
mesin+trafo kalah terang. Ini hanya trik menghidupkan kembali/mengambil
manfaat dari barang yang sudah dianggap sampah.
e. Kalau kita merasa cocok dengan sistem mesin+trafo tapi masih dirasa
kurang terang sinarnya, ya dipasang saja di tempat yang kurang penting
misalnya di dapur, pojok luar rumah bagian belakang dsb.
12. Sudah dirakit dengan bahan yang dianjurkan tetapi tidak bisa menyala. Semua
bahan sudah dicek OK.
Komen : a. Coba ganti trafonya minimal 1A.
b. Coba ganti dengan merk trafo yg lain. Tidak semua trafo ukuran s/d 1A dapat
bekerja dengan sistim ini. Mengapa begitu? entahlah. Kalau trafo diatas 1A
rata-rata bisa bekerja dengan sistim ini.
=======================================
facebook : https://www.facebook.com/profile.php?id=100010472655204
KEYWORD :
How to re-light a burnt-out CFL bulb
The burnt out CFL bulbs can be reused
CFL hack
lampu neon mati nyala lagi dengan trafo
tabung neon mati nyala lagi dengan trafo
servis sendiri lampu neon
Alternatif cara lain :
Other way :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=137993206559767&set=a.134703830222038.1073741828.100010472655204&type=3&theater
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=137794876579600&set=a.134703830222038.1073741828.100010472655204&type=3&theater
http://www.saifulcomelektronik.com/2015/06/mengganti-kedua-filamen-lampu-neon-yang-putus-dengan-kumparan-ferit.html
Terpantau sukses menyala :
Successful re-light again :
https://www.youtube.com/watch?v=CQtEA1GAHAU
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=446391432231037&set=a.356522807884567.1073741829.100005805512417&type=3&theater
https://www.facebook.com/groups/teknisielektronik/permalink/957415314315246/?comment_id=957418674314910&reply_comment_id=957464000977044&offset=0&total_comments=9&ref=notif¬if_t=group_comment
=====================================
makasih sudah share
ReplyDeletepenyedot timah