Salah satu fungsi Engine Sound Simulator (ESS) adalah difungsikan sebagai Sound Booster Motor (SBM). Adapun cara membuat ESS-->SBM adalah dengan mengubah input yg semula dari potensio ke putaran grip gas sepeda motor. Secara teknis ESS membutuhkan input tegangan 0-5v DC untuk dapat memainkan simulasi Rpm sepeda motor. Dalam versi aslinya tegangan 0-5v DC tsb disuplay dari putaran potensio. Untuk keperluan ESS-->SBM maka suplay tegangan 0-5v DC harus disuplay dari sepeda motor. Itulah sekilas gambaran umum bagaimana cara memfungsikan ESS-->SBM.
Untuk sepeda motor listrik yg berbahan bakar listrik dari aki nampaknya tegangan 0-5v DC tsb mudah sekali didapatkan. Karena saya tidak punya sepeda motor listrik maka saya mencoba googling dan hasilnya tegangan 0-5v DC dapat langsung diambil dari grip gas. Artikelnya di : https://www.electricisart-bogipower.com/2015/02/memperbaiki-trotle-handle-gas-sepeda.html
juga di : https://www.cara-kerja.com/2021/07/cara-kerja-komponen-sepeda-listrik.html
Saya tidak tahu apakah semua sepeda motor listrik menganut sistem spt itu atau tidak. Bagi Anda yg mempunyai sepeda motor listrik yg menganut sistem spt itu dan ingin memfungsikan ESS-->SBM maka persoalan input tegangan 0-5v DC sudah terjawab dan selesai. Untuk masalah bagaimana jika tegangannya bukan 0-5v tapi 0,8-3,6v misalnya, hal tsb dapat dimanipulasi dalam program di Arduino karena ESS ini berbasis Arduino.
Untuk memfungsikan ESS-->SBM pada sepeda motor biasa nampaknya dibutuhkan pemikiran lebih lanjut. Kebutuhan tegangan 0-5v DC sebagai input untuk ESS pasti dapat diambil dari tegangan pulser, spul lampu, spul pengisian aki dsb tetapi sumber2 tsb mempunyai karakteristik yg berbeda-beda untuk berbagai merk sepeda motor, bahkan yg 1 merk tapi berbeda tipe, karakteristiknya bisa berbeda. Saya berfikir bagaimana caranya agar tegangan untuk input ESS tsb dapat bersifat lebih universal untuk berbagai merk dan tipe sepeda motor. Untuk itu diperlukan suatu modul atau alat yg bersifat universal atau dapat dipakai untuk segala merk dan tipe sepeda motor. Sehingga skema blok untuk ESS-->SBM adalah sbb :
Yg saya maksud motor coil disini adalah koil pengapian/koil busi :
II. Modul Coil Converter 5v
Modul Coil Converter 5v berfungsi untuk "menguping"/menyadap Motor Coil. Modul ini terdiri atas : 1. Sensor Penyadap
Sensor penyadap ini ada banyak bentuknya (silakan googling). Saya akan memberi contoh 2 model :
A. Model Lilitan Luar Koil :
Anda bisa eksplorasi berbagai kemungkinan untuk model seperti ini, maksud saya model seperti ini bisa untuk sumber tegangan alternative yg bisa menyalakan lampu LED atau peralatan lain, dengan menambah dioda bridge dan kondensator :
- Makin banyak jumlah lilitan makin tinggi tegangan yg dihasilkan.
- Makin besar diameter kawat email makin besar arus yg dihasilkan.
- Sebaiknya output setelah dioda diukur dulu dengan multimeter sebelum kondensator dipasang. Gunanya untuk menentukan voltase kondensator dan mengetahui voltase final yg sesuai untuk alat/beban yg akan disuplay (supaya tidak terjadi over voltage yg bisa merusak alat/beban yg dipasang).
- Untuk diameter kawat email disarankan 0,3-0,4 mm.
- Untuk jumlah lilitan silakan dicoba2/eksplorasi sendiri. Sebagai langkah awal mungkin Anda bisa melilitkan 5 meter kawat email. Diukur outputnya, kalau kurang ya lilitannya ditambah, kalau kelebihan ya lilitannya dikurangi.
- Puncak tegangan maksimal = RPM tertinggi sepeda motor Anda.
- Topik ini mungkin bisa menjadi artikel blog tersendiri setelah melalui serangkaian percobaan.
- Saya pernah mencobanya di Honda Verza, karena lilitannya terlalu banyak maka terjadi over voltage yg menyebabkan resistor di alat/beban saya hangus terbakar.
Kelebihan Model Lilitan Luar Koil :
1. Paling kuat menyadap tegangan.
2.
Kemungkinan eksplorasi untuk beban lain lebih banyak. Misalnya dapat
digunakan untuk mensuplay ESS-->SBM dan sekaligus menyalakan lampu
LED atau lainnya.
Kekurangan Model Lilitan Luar Koil :
1. Ribet membuat lilitan pada koil, harus melepas koilnya dulu.
2. Masih harus trial and error untuk menentukan jumlah lilitan yang optimal.
3. Ada kemungkinan(?) mengganggu pengapian busi jika lilitannya terlalu banyak.
B. Model Selenoid (Kumparan Inti Besi) :
Untuk keperluan ESS-->SBM ini kita hanya membutuhkan tegangan di puncak RPM sebesar max 5v jika tanpa rangkaian penguat (model langsung). Tetapi jika menggunakan rangkaian penguat maka kita cukup membutuhkan tegangan 1v saja. Dan kondensator yg dibutuhkan cukup sebesar 1-4,7 uF saja.